imbalan dan hukuman dalam organisasi

IMBALAN DAN HUKUMAN DALAM ORGANISASI

 gift

Setiap organisasi pasti memiliki sebuah target yang ingin diraih, dengan diraihnya sebuah target lalu tepat mengenai sasaran, sudah pasti suatu organisasi dikatakan berhasil dan sukses. Lalu apakah target itu?yang pasti biasanya keberhasilan dalam penjualan suatu produk yang dibuat atau tujuan lain yang sudah diplanning mencapai harapan.

Dengan tercapai target,stabilitas perusahaan akan terus terjaga untuk kedepanya, Maka dari itu untuk mencapai hal tersebut salah satunya adalah sebuah kompensasi terhadap para pekerja(karyawan) ,kenapa?karena mereka lah mayoritas ikut andil dalam tercapainya suatu target dalam perusahaan. Kompensasi menumbuhkan semangat bagi pekerja untuk lebih giat bekerja secara optimal karena memang sudah sewajarnya sebagai bentuk penghargaan, akan tetapi suatu kompensasi harus dinilai sama dengan usaha yang sudah dilakukan para pekerja sehingga mencegah timbulnya rasa ketidakpuasan yang nantinya akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak diinginkan dan semakin jauh dari pencapain target yang akan dicapai oleh suatu organisasi(perusahaan).

Sikap tidak puas akan mengakibatkan tindakan yang mengakibatkan kemunduruan suatu organisasi, lalu diberlakuan suatu sanksi(hukuman) yang bertujuan menghukum bagi mereka yang lalai dalam bekerja sehingga menurunkan kemungkinan kerugian yang akan diderita organisasi, hukuman dapat dimulai dari yang ringan berupa teguran, pemotongan upah, hingga yang paling berat pidana, ganti rugi, hingga yang paling berat yaitu pemecatan. Dan diharapkan dengan adanya sanksi para pekerja dapat lebih berhati-hati dalam bekerja dan tetap fokus bekerja.

 

IMBALAN

 

Kompensasi(Imbalan) merupakan segala sesuatu yang diterima dapat berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada seseorang yang umumnya merupakan obyek yang dikecualikan dari pajak pendapatan.

Kompensasi merupakan hal yang kompleks dan sulit,  karena didalamya Melibatkan dasar kelayakan ,logika ,rasional, dan dapat dipertanggung jawabkan serta Menyangkut faktor emosional dari aspek tenaga kerja.

Kompensasi diberikan dengan tujuan memberi kanrang sangan dan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi kerja, serta efisiensi dan efektivitas produksi.Oleh karena itu, bila kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Tetapi jika para karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja mereka bisa turun secara drastis karena memang kompensasi itu penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara para karyawan itu sendiri.Jadi, Departemen Personalia biasanya merancang dan mengadministrasikan kompensasi karyawan.

 

FUNGSI IMBALAN

Dari pengertian diatas terlihat bahwa kompensasi merupakan alat pengikat perusahaan terhadap karyawannya, faktor penarik bagi calon karyawan dan faktor pendorong seseorang menjadi karyawan. Dengan demikian kompensasi mempunyai fungsi yang cukup penting di dalam memperlancar jalannya roda organisasi/ perusahaan. Menurut Martoyo (1994), fungsi kompensasi adalah:

            1.Penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif

Kompensasi yang tinggi pada seorang karyawan mempunyai implikasi bahwa organisasi memperoleh keuntungan dan manfaat maksimal dari karyawan yang bersangkutan karena besarnya kompensasi sangat ditentukan oleh tinggi/rendahnya produktivitas kerja karyawan yang bersangkutan. Semakin banyak pegawai yang diberi kompensasi yang tinggi berarti semakin banyak karyawannya yang berprestasi tinggi. Banyaknya karyawan yang berprestasi tinggi akan mengurangi pengeluaran biaya untuk kerja-kerja yang tidak perlu yang diakibatkan oleh kurang efisien dan efektifitasnya kerja). Dengan demikian pemberian kompensasi dapat menjadikan penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif.

           2.Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi

Sistem pemberian kompensasi yang baik secara langsung dapat membantu stabilitas organisasi dan secara tidak langsung ikut andil dalam mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya pemberian kompensasi yang kurang baik dapat menyebabkan gejolak di kalangan karyawan akibat ketidakpuasan. Pada gilirannya gejolak ketidakpuasan ini akan menimbulkan kerawanan ekonomi

Tujuan organisasi memberikan kompensasi pada karyawannya:

1. Mendapatkan karyawan yang berkualitas

Untuk memenuhi standar yang diminta organisasi. Dalam upaya menarik calon karywan masuk, organisasi harus merangsang calon-calon pelamar dengan tingkat kompensasi yang cukupkompetitif dengan tingkat kompensasi organisasi lain.

2. Mempertahankan karyawan yang sudah ada

Dengan adanya kompensasi yang kompetitif, organisasi dapat mempertahnkan karyawan yang potensial dan berkualitas untuk tetap bekerja.Hal ini untuk mencegah tingkat perputaran kerja karyawan yang tinggi dan kasus

pembajakan karyawan oleh organisasi lain.

3. Menjamin keadilan

Adanya administrasi kompensasi menjamin terpenuhinya rasa keadilan pada hubungan antara manajemen dan karyawan. Dengan pengikat pekerjaan, sebagai balas jasa organisasi atas apa yang sudah diabdikan karyawan pada organisasi, maka keadilan dalam pemberian kompensasi mutlak dipertimbangkan.

4. Perubahan sikap dan perilaku

Adanya kompensasi yang layak dan adil bagi karyawan hendaknya dapat memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak menguntungkan serta memengaruhi produktivitas kerja. Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru dan perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.

5. Efisiensi biaya

Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan upah yang kompetitif, organisasi dapat memperoleh keseimbangan dari etos kerja karyawan yang meningkat. Tanpa struktur pengupahan dan Penggajian sistematik organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada para karyawannya.

6. Administrasi legalitas

Dalam administrasi kompensasi juga terdapat batasan legalitas karena diatur oleh pemerintah dalam sebuah undang-undang. Tujuannya agar organisasi tidak sewenang-wenang memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan.

Faktor – faktor Untuk merancang sistem imbalan finansial

Untuk merancang sistem imbalan finansial khususnya upah dan gaji, dapat  mempertimbangkan faktor faktor seperti berikut (Gitosudarmo  1997:230) :

      1. Keadilan.

Konsep keadilan dalam hal ini berkaitan dengan input-outcome, input  atau masukan meliputi pengalaman/masakerja, senioritas, jenjang pendidikan,  keahlian, beban tugas, prestasi, dan sebagainya. Sedangkan outcome atau hasil  adalah imbalanyang diperolehpekerja.

      1. Kemampuan organisasi.

Sistem pengupahan harus memperhatikan kemampuan  organisasi, semakin meningkat kemampuan organisasi maka upah yang diberikan seyogyanyajuga meningkat. Dan sebaliknya, organisasijangan memaksakan diri  untuk memberikan upah diluar kemampuannya karena hal itu dapat  membahayakan kelangsungan organisasi, yang pada akhirnya juga akan merugikan pekerja itu sendiri.

      1. Mengaitkan dengan prestasi.

Untuk bidang tertentu dalam organisasi dimana  prestasinyadapat diukur dapat mengaitkannya secaralangsung antara upah dengan  prestasinyamasing-masingpekerja atau kelompok.

      1. Peraturan pemerintah.

Sistem penggajian harus memperhatikan peraturan  pemerintah, seperti ketentuan tentang upah minimum regional.

      1. Kompetitif.

Sistem pengupahan yang dirancang hendaknyamemperhatikan sistem pengupahan yang dilakukan oleh organisasi lain dalam industri yang sama Menentukan tarif yang lebih tinggi dari organisasi lain yang sejenis akan mampu  menarik orang yang berkualitas masuk ke dalam organisasi, yang pada gilirannya  akan meningkatkanlaju perkembanganorganisasi

HUKUMAN

Hukuman (bahasa Inggrispunishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku  yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.

Secara umum hukuman dalam hukum adalah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan. Hukuman mengajarkan tentang apa yang tidak boleh dilakukan.

Fungsi Hukuman 

Ada tiga fungsi penting dari hukuman yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan:

      1. Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan.
      2. Bersifat mendidik.
      3. Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan

Pengaruh imbalan dan hukuman dalam Kinerja Organisasi

Pengaruh imbalan dalam kinerja organisasi pada umunya dapat menaikan semangat dan memotivasi para pekerja dalam pekerjaanya supaya mereka lebih giat dan mau berimprovisasi, mereka akan menuntut diri mereka masing masing dalam mencapai imbalan adalah keharusan serta kepuasan  yang akan diraih karena semakin baik kinerja mereka maka semakin banyak pula imbalan yang mereka raih,tentu organisasi akan mendapat banyak keuntungan karenanya, semakin baik kualitas karyawan saat bekerja maka semakin baik pula pencapaian yang diharapkan organisasi.

Lalu dalam hal hukuman, hukuman juga ikut andil dalam menjaga kestabilan perusahaan, hukuman membuat para pekerja menjadi lebih disiplin,mendidik dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tepat waktu, mencegah rasa malas yang biasanya dirasakan para pekerja dalam saat tertentu. Hukuman membuat para pekerja lebih hati-hati dalam berbuat kesalahan yang akan membuat kerugian yang berakibat buruk pada organsasi maupun itu ringan atau berat

Daftar pustaka :

http://chevichenko.wordpress.com/2009/11/28/sistem-lmbalan-reward/( 7 mei pkl 23.00)

http://id.wikipedia.org/wiki/Kompensasi_(finansial) (7 mei 23.15)

http://id.wikipedia.org/wiki/Hukuman  (7 mei 23.45)

http://braindaily.com (8 mei 00.15)